1)Introduction to Social Entrepreneurship by Sorawit Paiboonrattanakorn (Founder of Saturday school Thailand & Forbes 30 under 30)
On November 4, Mr. Sorawit Paiboonrattanakorn’s lecture on Introduction to Social Entrepreneurship marked the beginning of this year’s ASEAN Young Socialpreneurs Program (AYSPP). He started the lecture with an ice breaking session, where the audience could interact with each other before the session starts. Ranging from animals to social problems, the session clarified the scope of what the lecture would discuss.
This lecture gave the audience an overview of what is a sociopreneur, what do they do, and what is the indication so an enterprise could be categorized as a social enterprise. Sorawit, which is the CEO and founder of the Saturday School later elaborated about his enterprise and the session followed with a question and answer session in which the participants are eager to ask about social entrepreneurship in general. Although the time had elapsed, the participants were still very interested in learning more about social entrepreneurship which later discussed in the break time.
2) Digital Innovation and Entrepreneurship by Nisakorn Valyasevi (Product Manager of Ricult Thailand)
Nisakorn Valyasevi started the Lecture on Digital Innovation and Entrepreneurship with a discussion on the problems that drive her company, Ricult, to develop and become a social enterprise. From the unstable weather to low access to the market, she summarized the common problem that farmers faced in daily life. Uncertainty about the things that farmers cannot control such as weather and topographic derives the creation of the application that could provide localized information to help farmers plan their agricultural activities. The discussion rose into an analysis of the outcome and data that was produced by the application, which fruited some questions on how the local producers and social entrepreneur startup should use the internet to reach a wider audience and market.
3) Intentional Strategy and Storytelling by Suhaila (Aila) Nordin (CEO & Founder of NIAT Living Bali)
Alia Nordin, the CEO and founder of NIAT Consulting kicked the session with figuring out what were the problems that urged the audience nowadays, and how to communicate well to the audience. She emphasized the discussion on the topic of intention. Realizing your intentions before starting what you are about to do, particularly before starting a business. She began her session with a meditation to set our intention for the session. Relating intention to business is knowing your intention to then ultimately create a feeling for your business. The crucial notes for this will be to fine a meaning for the company, and setting a colour theme and design that would suit the meaning behind the company (i.e. the intention). to create a memorable feeling for the audience. After setting on the core foundation of the business, the next important aspect is MARKETING. Marketing in no difference to storytelling, hence the skill to work on is the skill to communicate your story. 5 points to have is:
1. Immensing your audience
2. Make it personal
3.Have a suspence
4. Bring characters to life
5. Build up memorable phrases
6. End positively
1) Pengantar Kewirausahaan Sosial oleh Sorawit Paiboonrattanakorn (Pendiri sekolah Sabtu Thailand & Forbes 30 di bawah 30)
Pada tanggal 4 November, ceramah Mr. Sorawit Paiboonrattanakorn tentang Pengantar Kewirausahaan Sosial menandai awal dari Program Young Socialpreneurs ASEAN (AYSPP) tahun ini. Dia memulai kuliah dengan sesi ice breaking, di mana audiens dapat berinteraksi satu sama lain sebelum sesi dimulai. Mulai dari hewan hingga masalah sosial, sesi ini mengklarifikasi ruang lingkup dari apa yang akan dibahas oleh kuliah tersebut.
Kuliah ini memberi audiensi gambaran tentang apa yang dimaksud dengan sosiopreneur, apa yang mereka lakukan, dan apa indikasi sehingga suatu perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan sosial. Sorawit, yang merupakan CEO dan pendiri Saturday School kemudian menguraikan tentang perusahaannya dan sesi diikuti dengan sesi tanya jawab di mana para peserta bersemangat untuk bertanya tentang kewirausahaan sosial pada umumnya. Meskipun waktu telah berlalu, para peserta masih sangat tertarik untuk belajar lebih banyak tentang kewirausahaan sosial yang kemudian dibahas pada waktu istirahat.
2) Inovasi Digital dan Kewirausahaan oleh Nisakorn Valyasevi (Manajer Produk Ricult Thailand)
Nisakorn Valyasevi memulai Kuliah tentang Inovasi Digital dan Kewirausahaan dengan diskusi tentang masalah yang mendorong perusahaannya, Ricult, untuk mengembangkan dan menjadi perusahaan sosial. Dari cuaca yang tidak stabil hingga rendahnya akses ke pasar, ia merangkum masalah umum yang dihadapi petani dalam kehidupan sehari-hari. Ketidakpastian tentang hal-hal yang tidak dapat dikontrol oleh petani seperti cuaca dan topografi menghasilkan pembuatan aplikasi yang dapat memberikan informasi lokal untuk membantu petani merencanakan kegiatan pertanian mereka. Diskusi meningkat menjadi analisis hasil dan data yang dihasilkan oleh aplikasi, yang membuahkan beberapa pertanyaan tentang bagaimana produsen lokal dan startup wirausaha sosial harus menggunakan internet untuk menjangkau khalayak dan pasar yang lebih luas.
3) Strategi Disengaja dan Bercerita oleh Suhaila (Aila) Nordin (CEO & Pendiri NIAT Living Bali)
Alia Nordin, CEO dan pendiri NIAT Consulting memulai sesi dengan mencari tahu apa masalah yang mendesak audiens saat ini, dan bagaimana berkomunikasi dengan baik kepada audiens. Dia menekankan diskusi tentang topik niat. Sadari niat Anda sebelum memulai apa yang akan Anda lakukan, khususnya sebelum memulai bisnis. Dia memulai sesi dengan meditasi untuk menetapkan niat kami untuk sesi ini. Mengaitkan niat dengan bisnis adalah mengetahui niat Anda untuk kemudian pada akhirnya menciptakan perasaan untuk bisnis Anda. Catatan penting untuk ini adalah untuk memperjelas makna bagi perusahaan, dan menetapkan tema warna dan desain yang sesuai dengan makna di belakang perusahaan (yaitu niat). untuk menciptakan perasaan yang tak terlupakan bagi penonton. Setelah menetapkan fondasi inti bisnis, aspek penting berikutnya adalah PEMASARAN. Pemasaran tidak ada bedanya dengan mendongeng, maka keterampilan untuk mengerjakannya adalah keterampilan untuk mengomunikasikan cerita Anda. 5 poin yang harus dimiliki adalah:
- Melemahkan audiens Anda
- Jadikan pribadi
- Memiliki penundaan
- Bawa karakter untuk hidup
- Bangun frase yang mudah diingat
- Berakhir secara positif