BLOG


November 11, 2019

DAY 4 OF AYSPP 2019: FUN BUT EXCITING DAY

1.Company Visit 3: Bumi Langit

Bumi Langit was founded by Iskandar Waworuntu in 2006 to promote the importance of mutual living between humans and nature, implementing an alternative form of development in Imogiri, Yogyakarta.  Bumi Langit now has a restaurant and produces food as well as occasionaly teachers courses on the basis of their values.

The first thing that the participants did was joining a tour around the farm, getting educated regarding permaculture. Permaculture can be defined as working with natural forces—the wind, the sun, and water—to provide food, shelter, water, and everything else your garden needs besides plants and seeds. Simply put, Permaculture gardening is a holistic approach to gardening. After around 1 hour of tour, the participants then served homemade toast with homemade toast along with yogurt.  Then, the participants had lunch, and proceed to the next destination.

 

 

2.Volunteer- Bye ByePlastic Bags Yogyakarta

Bye Bye Plastic Bag Yogyakarta is a non-profit and non-governmental organization which envisions a world free of plastic bags. They educate the people through their campaigns to keep the environment clean and reducate the usage of plastic bag.

The participants arrived at Alun-alun Kidul Yogyakarta at 1.33 pm. There, the Bye Bye Plastic Bag Yogyakarta, Anggie and Almira welcomed the participants and gave them the background of their community; with the main concern of the waste management (especially the non-degradable ones) in Yogyakarta Area. They briefed the participants to do the volunteering work of cleaning the alun-alun area. Together, they managed to collect 8 sacks of trash. At around 2.30 pm, Anggie from BBPB gave some de-brief of the volunteering work and answering some questions from the participants. Anggie explained that their community is also focusing on educating the society by going to schools and faculties in UGM.

 

 

1. Kunjungan Perusahaan 3: Bumi Langit

Bumi Langit didirikan oleh Iskandar Waworuntu pada tahun 2006 untuk mempromosikan pentingnya hidup bersama antara manusia dan alam, menerapkan bentuk pembangunan alternatif di Imogiri, Yogyakarta. Bumi Langit sekarang memiliki restoran dan menghasilkan makanan serta kursus guru sesekali berdasarkan nilai-nilai mereka.

Hal pertama yang dilakukan para peserta adalah mengikuti tur keliling pertanian, mendapatkan pendidikan tentang permakultur. Permakultur dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan kekuatan alami — angin, matahari, dan air — untuk menyediakan makanan, tempat berteduh, air, dan segala hal lain yang dibutuhkan kebun Anda selain tanaman dan benih. Sederhananya, berkebun Permakultur adalah pendekatan holistik untuk berkebun. Setelah sekitar 1 jam tur, para peserta kemudian menyajikan roti panggang buatan sendiri dengan roti panggang buatan sendiri bersama dengan yogurt. Kemudian, para peserta makan siang, dan melanjutkan ke tujuan berikutnya.

2. Volunteer- Bye ByePlastic Bags Yogyakarta

Bye Bye Plastic Bag Yogyakarta adalah organisasi nirlaba dan non-pemerintah yang membayangkan dunia bebas dari kantong plastik. Mereka mendidik masyarakat melalui kampanye mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong plastik.

Para peserta tiba di Alun-alun Kidul Yogyakarta pada pukul 1.33 siang. Di sana, Bye Bye Plastic Bag Yogyakarta, Anggie dan Almira menyambut para peserta dan memberi mereka latar belakang komunitas mereka; dengan perhatian utama pada pengelolaan limbah (terutama yang tidak terdegradasi) di Daerah Yogyakarta. Mereka memberi pengarahan kepada para peserta untuk melakukan pekerjaan sukarela membersihkan area alun-alun. Bersama-sama, mereka berhasil mengumpulkan 8 karung sampah. Sekitar pukul 2.30 siang, Anggie dari BBPB memberikan penjelasan singkat tentang pekerjaan sukarela dan menjawab beberapa pertanyaan dari para peserta. Anggie menjelaskan bahwa komunitas mereka juga fokus pada pendidikan masyarakat dengan pergi ke sekolah dan fakultas di UGM.

 

November 11, 2019

DAY 3: FUN EXCURSIONS!

1. Company Visit 1: Ecoprint Arane

Arane Ecoprint was founded in 2017 with the aim to produce a more environmental friendly batik products. This brand aims to help every stakeholder in their production process to develop economically, such as workers, tailors, and fabric makers.

Once the participants arrived, they were given explanations by the founders of Arane as how its brand developed, from displaying its products at small scale bazaars, to selling their products to all over Indonesia.  After the thorough explanation, the participants were divided into two groups and were given a chance to start ecoprinting themselves, by putting soaked leaves onto the fabric.

 

 

2. Company Visit 2: Via Via Yogyakarta

ViaVia Yogyakarta is a part of ViaVia’s global family that is currently spread on 4 continents around the world. ViaVia’s main aim is to promote sustainable tourism that is respectful to nature and culture of the local area that it is present to combat the problems of mass tourism and the destruction of the environment. Via Via Yogyakarta also serves food and drinks in its Traveler’s Cafe using sustainability sourced products that are brought from the local market.

Once the participants arrived, they had lunch first, made out of organic products, then they were given explanations regarding ViaVia’s values and ethicts. After the explanation, the participants were given a tour around Via Via, starting from the shop, bakery, until the hostel.

1. Kunjungan Perusahaan 1: Ecoprint Arane

Arane Ecoprint didirikan pada tahun 2017 dengan tujuan untuk menghasilkan produk batik yang lebih ramah lingkungan. Merek ini bertujuan untuk membantu setiap pemangku kepentingan dalam proses produksi mereka untuk berkembang secara ekonomi, seperti pekerja, penjahit, dan pembuat kain.

Begitu para peserta tiba, mereka diberikan penjelasan oleh para pendiri Arane tentang bagaimana mereknya berkembang, mulai dari memajang produk-produknya di pasar-pasar skala kecil, hingga menjual produk-produk mereka ke seluruh Indonesia. Setelah penjelasan menyeluruh, para peserta dibagi menjadi dua kelompok dan diberi kesempatan untuk mulai mencetak sendiri, dengan meletakkan daun yang direndam di atas kain.

 

2. Kunjungan Perusahaan 2: Via Via Yogyakarta

ViaVia Yogyakarta adalah bagian dari keluarga global ViaVia yang saat ini tersebar di 4 benua di seluruh dunia. Tujuan utama ViaVia adalah untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menghormati alam dan budaya daerah setempat yang hadir untuk memerangi masalah pariwisata massal dan perusakan lingkungan. Via Via Yogyakarta juga menyajikan makanan dan minuman di Traveler’s Cafe menggunakan produk-produk bersumber berkelanjutan yang dibawa dari pasar lokal.

Begitu para peserta tiba, mereka makan siang terlebih dahulu, terbuat dari produk-produk organik, kemudian mereka diberikan penjelasan mengenai nilai-nilai dan etika ViaVia. Setelah penjelasan, para peserta diberikan tur keliling Via Via, mulai dari toko, toko roti, hingga hostel.

November 11, 2019

DAY 2 OF AYSPP: INSIGHTFUL LECTURES

1. Lecture 4 : Business Sustainability by Faezal Murni

SuperSquad, an innovative platform which offers anyone the convenience of playing recreational football with after 1 year of operations, SuperSquad has hosted more than 1200 games with more than 3500 players and 74 teams, and just has expanded to Kota Kinabalu, Malaysia. Today, 5th of November, Faezal Murni, the CEO and Founder of SuperSquad was talking about the business sustainability. But before that, he explained the definition of business sustainability which is a strategy that prioritizes the long term survival of business. Things that affect business sustainability include the triple bottom line (3BL), such as people (society), profit (economics), and planet (environment). In addition, he also explained that business must also have an impact that can be realized in many ways, it could be health, youth, employement, cross cultural harmony, and so forth. And lastly, he talked about something important in order to sustain the business, its “Sustainability Strategic Map”, which consist of society, financial, customer, internal, people, and environment.

 

 

2. Lecture 5: Strategic Marketing & Management in the Digital Era by Lavinia Losub

Lavinia Iosub, Managing Partner at Livit International, invited the ASEAN Young Socialpreneurs Program (AYSPP) participants to talk about things that is changing and shifting because of the digital technologies. Internet connection makes it possible for us to do anything, anywhere. And because of that, digital nomad (a term for people who work remotely and conduct their life in a nomadic manner) has become more common now. Lavinia emphasized the fact that as a digital nomad, she gets to know new people and various culture. The lecture itself was started with introducing the participants to global contexts; globalization and the fact that tech is taking over the world and shaping every aspects in our lives including our behaviors. Then, the discussion led to leadership and management topics. Lavinia differentiated between traditional management and management in this digital era. She introduced us with management systems and tools to support remote working such as tools to store documents, to control project management, and to measure performance indicator. Lavinia also invited the participants to discuss about strategic marketing topics such as marketing mix, buyer persona, unique selling propositions, branding, and also digital marketing. This lecture session ended after the participants learned how to integrate all those marketing foundations to their business plan.

 

 

1. Kuliah 4: Keberlanjutan Bisnis oleh Faezal Murni

SuperSquad, platform inovatif yang menawarkan kenyamanan bermain sepakbola rekreasi bagi siapa saja setelah beroperasi selama 1 tahun, SuperSquad telah menyelenggarakan lebih dari 1.200 pertandingan dengan lebih dari 3500 pemain dan 74 tim, dan baru saja diperluas ke Kota Kinabalu, Malaysia. Hari ini, 5 November, Faezal Murni, CEO dan Pendiri SuperSquad berbicara tentang keberlanjutan bisnis. Namun sebelum itu, ia menjelaskan definisi keberlanjutan bisnis yang merupakan strategi yang mengutamakan kelangsungan hidup bisnis jangka panjang. Hal-hal yang mempengaruhi keberlanjutan bisnis termasuk triple bottom line (3BL), seperti orang (masyarakat), laba (ekonomi), dan planet (lingkungan). Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa bisnis juga harus memiliki dampak yang dapat diwujudkan dalam banyak hal, bisa kesehatan, pemuda, pekerjaan, keharmonisan lintas budaya, dan sebagainya. Dan terakhir, ia berbicara tentang sesuatu yang penting untuk mempertahankan bisnis, yaitu “Peta Strategis Keberlanjutan”, yang terdiri dari masyarakat, keuangan, pelanggan, internal, orang, dan lingkungan.

 

2.Kuliah 5: Pemasaran & Manajemen Strategis di Era Digital oleh Lavinia Losub

Lavinia Iosub, Managing Partner di Livit International, mengundang peserta Program Young Socialpreneurs ASEAN (AYSPP) untuk berbicara tentang hal-hal yang berubah dan bergeser karena teknologi digital. Koneksi internet memungkinkan kita melakukan apa saja, di mana saja. Dan karena itu, nomad digital (istilah untuk orang yang bekerja dari jarak jauh dan menjalankan kehidupan mereka secara nomaden) telah menjadi lebih umum sekarang. Lavinia menekankan fakta bahwa sebagai pengembara digital, ia mengenal orang baru dan berbagai budaya. Kuliah itu sendiri dimulai dengan memperkenalkan peserta ke konteks global; globalisasi dan fakta bahwa teknologi mengambil alih dunia dan membentuk setiap aspek dalam kehidupan kita termasuk perilaku kita. Kemudian, diskusi mengarah ke topik kepemimpinan dan manajemen. Lavinia membedakan antara manajemen tradisional dan manajemen di era digital ini. Dia memperkenalkan kami dengan sistem dan alat manajemen untuk mendukung kerja jarak jauh seperti alat untuk menyimpan dokumen, untuk mengontrol manajemen proyek, dan untuk mengukur indikator kinerja. Lavinia juga mengundang para peserta untuk membahas tentang topik-topik pemasaran strategis seperti bauran pemasaran, persona pembeli, proposisi penjualan unik, branding, dan juga pemasaran digital. Sesi kuliah ini berakhir setelah para peserta belajar bagaimana mengintegrasikan semua yayasan pemasaran tersebut ke dalam rencana bisnis mereka.

    Skip to toolbar